MINUMAN BERENERGI
Minuman berenergi adalah minuman ringan yang mengandungi zat-zat seperti vitamin B kompleks dan kafein untuk menstimulasi sistem metabolik dan sistem saraf pusat. Menurut sebuah artikel sebanyak 500 minuman energi baru telah dilancarkan sedunia (Boyle, Castillo, 2006). Minuman berenergi bertujuan memberi pengguna peningkatan energi yang segera melalui kombinasi zat stimulan seperti kafein, ekstrak herba contohnya guarana, ginseng dan gingko biloba, vitamin B, asam amino contohnya taurine, derivat asam amino seperti karnitin dan derivat gula seperti glukuronalakton dan ribose (Boyle, Castillo, 2006). Minuman berenergi biasanya mengandungi 80-141 mg kafein per 8 ouns. Terdapat dua jenis minuman berenergi yaitu yang mangandungi gula dan yang tidak mengandungi gula (Pronsky, 1997).
Tabel 1 Zat kandungan minuman berenergi dan efeknya terhadap tubuh
ZAT KANDUNGAN | EFEK TERHADAP TUBUH |
Kafein (70-200 mg) | Stimulasi sistem saraf pusat sehingga memberi efek ‘alert’. Meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Menyebabkan dehidrasi tubuh. |
Taurine | Meregulasi denyut jantung, kontraksi otot dan tingkat energi. Merupakan inhibitor neurotransmitter yang ringan. |
Guarana | Merupakan zat stimulant yang meningkatkan ‘alertness’ dan energi. Mempunyai efek yang sama seperti kafein. |
Vitamin B | Membantu dalam konversi makanan kepada energi. |
Ginseng (18-400 mg dalam 16 ouns) | Meningkatkan energi, mempunyai komponen anti-lelah, melegakan stress dan menguatkan ingatan. Menstimulasi hypothalamus dan kelenjar pituitary untuk mengsekresi adreno corticotropic hormone (ACTH). |
Ginkgo biloba | Membantu retensi ingatan, konsentrasi, sirkulasi, menpunyai efek anti-depresan, Kandungan dalam minuman berenergi terlalu rendah untuk menimbulkan efek yang baik. |
L-Carnitine | Merupakan asam amino yang biasanya diproduksi oleh hati dan ginjal. Bersifat termogenik dan membantu dalam pengurangan berat badan & meningkatkan daya tahan tubah sewaktu berolahraga. |
Gula | Sumber metabolisme karbohidrat tubuh untuk menghasilkan tenaga. |
Anti-oxidant | Membantu pemulihan tubuh daripada efek radikal bebas. |
Glucuronalactone | Biasanya dijumpai dalam tubuh dan merupakan glukosa yang dimetabolisme oleh hati. Membantu detoksifikasi, sekresi hormone dan biosintesa vitamin C. Dalam minuman berenergi dipercayai mencegah zat lain menggunakan cadangan glikogen dalam otot. |
Creatine | Membekalkan tenaga kepada otot. |
Sebuah penelitian yang mengkaji manfaat minuman berenergi dalam memberi peningkatan energi seperti yang diiklankan (Smit, 2004). Hasil penelitian yang dijalankan menunjukkan bahwa minuman energi dibandingkan dengan placebo memberi efek peningkatan energi pada kelompok subjek berumur 18 hingga 55 tahun.
Efek yang paling tinggi dapat dirasakan 30 hingga 60 menit selepas konsumsi dan efek ini dipertahankan selama sekurang-kurangnya 90 menit. Kafein diketemui penyebab utama efek ini. Walaupun tidak terdapat kebutuhan tubuh manusia untuk kafein, melalui hasil penelitian Smit dan Rogers (2000) dosis kafein yang rendah (12,5-100 mg) dapat mempertingkatkan prestasi kognitif dan mood.
Penggunaan minuman berenergi ketika berolahraga
Minuman berenergi harus dibedakan dengan minuman isotonik yang digunakan sewaktu berolahraga. Minuman isotonik digunakan untuk mengembalikan hidrasi tubuh ketika berolahraga dan mengandungi karbohidrat dalam bentuk gula dan menggantikan elektrolit yang hilang melalui keringat. Minuman berenergi mengandungi kafein yang menyebabkan dehidrasi tubuh melalui sifatnya sebagai diuretik. Menurut penelitian Miller (2008) pengguna berumur 18 hingga 25 tahun
menjadi sasaran pemasaran minuman berenergi. Mintel Energy Drink Report 2006 menyatakan bahwa 65% daripada pengkonsumsi minuman berenergi adalah masyarakat dalam golongan umur 13-35 tahun dan 65% daripada pengkonsumsi adalah pria. Menurut penelitian negeri yang dilakukan oleh Pennsylvania Medical Society’s Institute of Good Medicine (2008), 2% daripada responden berumur 21-30 tahun pernah menggunakan minuman berenergi sewaktu belajar untuk berjaga malam bagi menyelesaikan tugas atau belajar. Sejumlah 70% responden yang lain mengatakan bahwa mereka mengenal teman-teman yang menggunakan minuman berenergi untuk berjaga malam sewaktu belajar atau bekerja.
Diambil dari berbagai sumber. . .