Senin, 07 November 2011


Semua tentang GASTRITIS....(part 5)
Anjuran Gizi untuk Penyakit Gastritis
Penatalaksanaan nutrisi yang tepat dan adekuat bagi penderita gastritis akut merupakan hal yang harus diperhatikan. Keluarga penderita gastristis harus memperhatikan adanya gejala mual, muntah serta kelemahan pada penderita sehingga dapat memberikan dukungan secara emosional kepada penderita. Pada kondisi gastritis akut, penderita tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan dan minuman selama beberapa jam sampai beberapa hari sampai gejala akut yang dirasakan hilang. Pada keadaan tersebut terapi intravena diperlukan dan monitor secara reguler.
Secara bertahap penderita diberikan makanan cair, lembek, dan padat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi oral sehingga secara bertahap akan menurunkan kebutuhan terhadap terapi intravena dan meminimalkan iritasi mukosa lambung (Smeltzer & Bare 1996). Penderita tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan atau minuman yang bersifat iritatif karena akan menyebabkan iritasi mukosa lambung dan menghindari kafein karena dapat menstimulasi sistem saraf pusat sehingga meningkatkan aktivitas lambung dan sekresi pepsin (Smeltzer & Bare 1996). Berikut ini syarat-syarat untuk diet penyakit gastritis.
1.      Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan.
2.     Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
3.     Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
4.      Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
5.      Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
6.    Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan).
7.      Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu banyak.
8.      Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
9.    Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung (Almatsier 2001).
Walaupun tidak bisa selalu menghilangkan Helicobacter pillory, tetapi timbulnya gastritis dapat dicegah dengan hal-hal berikut:
1.      Menurut sejumlah penelitian, makan dalam jumlah kecil tapi sering serta memperbanyak makan makanan yang mengandung tepung, seperti nasi, jagung, dan roti, akan menormalkan produksi asam lambung. Kurangilah makanan yang dapat mengiritasi lambung, misalkan makanan yang pedas, asam, digoreng dan berlemak.
2. Hilangkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Tingginya konsumsi alkohol dapat mengiritasi atau merangsang lambung, bahkan menyebabkan lapisan dalam lambung terkelupas sehingga menyebabkan peradangan dan perdarahan di lambung.
3.   Jangan merokok. Merokok akan merusak lapisan pelindung lambung. Oleh karena itu, orang yang merokok lebih sensitif terhadap gastritis maupun ulser. Merokok juga akan meningkatkan asam lambung, melambatkan kesembuhan, dan meningkatkan resioko kanker lambung.
4. Ganti obat penghilang rasa sakit, jika memungkinkan jangan menggunakan obat penghilang rasa sakit dari golongan OAINS seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dan obat-obat tersebut dapat mengiritasi lambung.
5.      Berkonsultasi dengan dokter bila menemukan gejala sakit maag.
6. Memelihara tubuh. Problem saluran pencernaan seperti rasa terbakar di lambung, kembung, dan konstipasi lebih umum terjadi pada orang yang mengalami kelebihan berat badan (obesitas). Oleh karena itu, memelihara berat badan agar tetap ideal dapat mencegah terjadinya gastritis.
7.     Memperbanyak olahraga. Olahraga aerobik dapat meningkatkan detak jantung yang dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehingga mendorong isi perut dilepaskan lebih cepat. Disarankan aerobik dilakukan setidaknya 30 menit setiap harinya.
8.    Manajemen stres. Stres dapat meningkatkan serangan jantung dan stroke. Kejadian ini akan menekan respon imun dan akan mengakibatkan gangguan pada kulit. Selain itu, kejadian ini juga akan meningkatkan produksi asam lambung dan menekan pencernaan. Tingkat stres seseorang berbeda-beda untuk setiap orang. Untuk menurunkan tingkat stres disarankan banyak mengkonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, berolahraga secara teratur, serta selalu menenangkan pikiran. Menenangkan pikiran dapat dilakukan dengan meditasi atau yoga untuk menurunkan tekanan darah, kelelahan dan rasa letih.

Sumber :
Almatsier S. 2001. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bethesda MD. 2004. Gastritis. http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/gastritis. [16 Sep 2011].
Brunner, Suddarth. 2004. Medical surgical nursing. Ed ke-3. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
Depkes. 2007. Distribusi penyakit sistem cerna pasien rawat inap menurut golongan sakit Indonesia tahun 2006. http://www.yanmedikdepkes. net/statistik_rs_2007/seri3/narasi/11.doc. [16 Sep 2011].
Greenberg JS. 2002. Comprehensive stress management. Ed ke-7. USA: Mc Graw Hill Company Inc.
Jackson S. 2006. Gastritis. http://www.gicare.com/pated/ecd9546.htm. [17 Sep] 2008.
Kumar, Abbas, Fausto. 2005. Pathologic basis of disease. Ed ke-7. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Lewis SL, Heitkemper MM, Dirksen SR. (2000). Medical surgical nursing. Ed ke-5. St Louis Missouri: Mosby Inc.
Maulidiyah. (2006). Hubungan antara stres dan kebiasaan makan dengan terjadinya kekambuhan penyakit gastritis. http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?Id=gdlhub-gdl-s1-2006-maulidiyah. [15 Sep 2011].
Miller CA. 2004. Nursing for wellness in older adults : Theory and Practice. Ed ke-4. Philadelphia: Lippincott Wiliams & Wilkins.
Pangestu A. 2003. Paradigma baru pengobatan gastritis dan tukak peptic. http://www.pgh.or.id/lambung-per.htm. [15 Sep 2011].
Price S, Wilson. 2003. Patofisiologi : konsep klinis proses proses penyakit. Ed ke-6. Jakarta: EGC.
Ridho D. (2009). Interaksi obat pada pengobatan tukak lambung. http://www.googlescholar.com. [17 Sep 2011].
Sagall RJ. 2006. Ibuprofen and stomach ulcers. J of Pediatrics for parents 22:1-22.
Setiawan Y. 2008. Penanganan penyakit gastritis. http://www.siaksoft.net/index.php. [17 Sep 2011].
Severance DA. 2001. Gastritis. http://healthlink.mcw.edu/article/923884638.html. [17 Sep 2011].
Smeltzer, Bare. 1996. Brunner & Suddarth textbook of medical surgical nursing. Ed ke-8. Philadelphia: Lippincott – raven publisher.
Timby, Scherer, Smith. 1999. Introductory medical surgical nursing. Ed ke-7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Wibowo. 2007.Gastritis. http://www.fkuii.org. [17 Sep 2011].
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar